Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Tantangan Kebijakan Penangkapan Terukur Kementrian Kelautan dan Perikanan 2022

Gambar
    Lautan di Indonesia adalah sumber kebermanfaatan bagi rakyat Indonesia.  Rakyat dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan memanfaatkan lautan.  Dalam konteks pembangunan negara Indonesia, lautan menjadi sektor yang diandalkan dalam menopang ekonomi Indonesia, karena sebagian besar wilayah Indonesia adalah lautan. Potensi lautan yang besar tentunya diperlukan pengelolaan yang tepat agar hasil yang didapatkan optimal. Indonesia sendiri baru – baru ini mencanangkan kebijakan yang bernama penangkapan terukur yang diungkapkan pada kegiatan Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA-K/L) Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap di Cikarang Bekasi (10/10/2021).  Kebijakan ini merupakan terobosan dari Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang rencananya akan diimplementasikan pada Januari 2022 mendatang.  Kebijakan penangkapan terukur bertujuan untuk pemerataan ekonomi dan keberlanjutan sumber daya ikan. Ikan yang semula banyak didaratkan di Pulau Jawa, akan diubah ke p

Konsistensi adalah kunci dalam menasihati

Halo para pembaca! Pada kesempatan ini, aku mencoba menyampaikan sesuatu yang sekiranya aga santai dan dipenuhi oleh opini, dengan artian argumentasi tidak berdasar analisis kuantitatif maupun kualitatif.   Semua tulisan ini didasarkan pada pengambilan makna secara singkat dari penglihatan yang diberikan oleh tuhan.   Paragraf pembuka di atas, semoga menjadi appetite untuk tidak berharap tulisan saya bakal segaris dengan teori – teori filsuf atau tokoh hebat.   Sesuai dengan judul aku mencoba membahas mengenai “Konsistensi adalah kunci dalam menasihati” Di kehidupan sehari – hari kita terbiasa untuk mendengar nasehat atau saran dari orang lain. Nasihat mulai dari orang tua, teman, pacar, guru bahkan motivator. Biasanya nasihat disampaikan   tujuannya untuk memperbaiki suatu keadaan dari seseorang. Misalnya guru menasihati muridnya yang suka bolos untuk rajin masuk sekolah atau orang tua menasihati anaknya untuk melakukan sesuatu yang positif dibanding bermain handphone seharia

Fenomena “Kerja di bank aja” bagi mahasiswa

  Sebagai seorang mahasiswa yang bingung akan masa depannya yang rumit entah kerja dimana atau kerja sebagai apa.   Lontaran perkataan “Kerja di bank aja” adalah sesuatu yang dapat menjadi pertimbangan bagi beberapa orang. Kata kata tersebut sering muncul pada beberapa diskusi bersama teman – teman kampus.   Terkadang menjadi ejekan bagi mereka yang tidak tahu mau kerja dimana, “Yaudah kerja di bank aja, daripada bingung mau kemana”   Karena kerja di bank untuk posisi tertentu dapat ditempuh dengan berbagai macam lulusan.   Oleh karena itu, kerja di bank menjadi salah satu pertimbangan mahasiswa – mahasiswa yang bingung akan masa depannya. Tidak dapat dipungkiri bahwa saya yang menempuh pendidikan di Fakultas Pertanian tepatnya di Departemen Perikanan obrolan mengenai hal tersebut sering terjadi di kalangan saya.   Mungkin di beberapa fakultas lain seperti kedokteran, hukum, teknik dan lain – lainnya tidak sebegitu sering karena prospeknya lebih jelas menurut saya.   Walaupun tid

Korporasi vs Rakyat : Penolakan Perampasan Ruang Hidup

Gambar
  Berita terkait korporasi dengan rakyat belakangan ini menjadi topik yang sering mencuat pada kabar – kabar berita.  Kisruh yang terjadi hampir di bermacam – macam daerah di Indoensia dari Sumatra, Kalimantan dan Papua. Mungkin yang paling terkenal terkait kisruh korporasi dengan rakyat adalah pada kasus hutan adat Kinipan di Lamandau, Kalimantan Tengah dengan tagar terkenal yaitu #SaveKinipan.  Bentrokan terjadi antara rakyat adat kinipan dengan perusahaan PT Sawit Mandiri Lestari (SML) sejak 2012.  Permasalahan yang terjadi adalah akibat Hak Guna Usaha (HGU) korporasi yang tidak sesuai dengan perjanjiannya sehingga mengambil lahan Hutan Adat Kinipan.  Kasus ini menjadi sesuatu yang fenomenal semenjak Ketua Adat Komuitas Laman Kinipan, Effendi Buhing ditangkap secara paksa dengan tudingan pencurian alat milik perusahaan PT SML. [1]   Pada kasus yang terjadi Effendi Buhing tidak mencuri namun menahan korporasi yang memotong pohon dengan cara diam – diam.   Selain itu terdapat bentroka

Gen Z : Generasi yang Haus Akan Impresi?

                 Sebagai seseorang yang menghabiskan waktu di media sosial, saya mengamati berbagai fenomena orang – orang berinteraksi di dalamnya.   Tentunya mengamati tren yang terjadi di berbagai media sosial menjadi suatu hal yang menarik.   Bagaimana berbagai orang terhubung dalam mengikutinya.   Sosial media tidak lepas dari Generasi Z yang dianggap sebagai pengguna utamanya.   Gen Z sendiri merupakan generasi yang lahir dalam rentang tahun 1995 sampai dengan 2010.   Mereka disebut sebagai iGeneration karena sering berinteraksi dengan suatu hal yang dinamakan internet. Sehingga tidak aneh jika mereka bisa secara mudah untuk mengaplikasikan berbagai media sosial dan mampu memahami algoritmanya dengan cepat.   Karena dari kecil sudah akrab dengan teknologi dan berbagai gadget yang canggih.         Jika ditilik lebih lanjut mengenai beberapa media sosial terbesar yang digunakan untuk mengekspresikan diri maka terdapat Instagram dan Tiktok.   Kedua aplikasi tersebut bertujuan untu

Menjawab Kebingungan Kuliah Untuk Apa

       “Kuliah untuk apa?” adalah sebuah pertanyaan yang sering terucap oleh banyak orang dari mulut ke mulut.   Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian orang tidak dapat melihat benefit dari kuliah atau melihat benefitnya lebih sedikit dibandingkan tidak berkuliah.   Untuk sebagian orang kuliah masih dipandang sebagai kegiatan yang buang – buang waktu.   Selan itu, kuliah dianggap tidak bisa mendapatkan uang seperti kerja dan malah membuang – buang uang. Stigma yang tertanam pada sebagian orang mungkin tidak salah dan juga tidak sepenuhnya benar.   Karena pada akhirnya akan kembali ke masing – masing orang apakah harus kuliah atau tidak. Tapi mari kita coba lihat mengapa kuliah itu dapat menjadi sesuatu yang penting dan dapat menjawab kebingungan orang – orang terhadap tujuan kuliah. Ibaratkan setelah lulus anda bekerja. Sebagai seseorang yang berkuliah tentunya saya mencoba berfikir lebih luas mengenai apa yang membedakan orang yang berkuliah lalu kerja dengan orang yang langsung ker

Tidak Ada Hari Buruh

Segerombol legislator biadab Mengaminkan doa - doa oligarki Pada hari - hari penuh penderitaan Lahirlah sebuah malapetaka Tertanggal 5 November 2020 "Cipta Kerja" Sebuah frasa nama yang tidak sesuai, sejalan, searah, SEANJING!!! dengan isinya Sebuah omong kosong pejabat - pejabat NAIF!!! Mereka yang termarjinal semakin termarjinal, tergeret luka dan berdarah Kaki - kaki semakin bergetar mengeluh dan merintih Keringat - keringat mengalir dengan deras Tidak ada cita Harapan Masa depan KEHIDUPAN!!! Pada yang katanya 'Hari Buruh' Tidak ada momentum istimewa Hanya ada peringatan sebuah 'alat' yang semakin diperalat oleh tirani