Pembuatan Sistem Koperasi Masyarakat dan Pelatihan Rutin Guna Mewujudkan Blue Economy di Indonesia
Indonesia adalah negara dengan sebagian
besar wilayahnya adalah lautan. Berbagai
sumber daya alam dan potensinya dapat dimanfaatkan secara langsung oleh
masyarakat perikanan. Namun nyatanya, masyarakat perikanan di Indonesia
merupakan kelompok yang termasuk dalam masyarakat yang tertinggal dalam hal
ekonomi, pendidikan dan sosial budaya.
Jumlah nelayan miskin di Indonesia hingga saat ini masih lebih dari 7
juta orang atau hampir seperempat dari total penduduk miskin nasional yang
tersebar di sekitar 3.216 desa nelayan di wilayah pesisir tanah air. Masyarakat perikanan di Indonesia sebagian
besar dihuni oleh nelayan dan sisanya dihuni oleh pembudidaya ikan dan petambak
garam. Nelayan di Indonesia tidak semuanya hidup makmur dengan hasil
tangkapannya. Hanya nelayan dengan
sarana dan teknologi yang maju dapat menghasilkan keuntungan yang besar dan
untuk nelayan kecil hanya dapat mencukupi kebutuhan hariannya saja karena ikan
yang di dapatkan sedikit. Dan hal
tersebut menyebabkan nelayan cenderung menghasilkan uang yang sedikit. Selain itu juga, sebagian besar dari
masyarakat perikanan terjebak oleh monopoli juragan ikan atau tengkulak yang
memiliki modal. Juragan ikan atau
tengkulak menyediakan pinjaman yang memiliki timbal balik yang tidak
menguntungkan bagi masyarakat perikanan itu sendiri. Oleh karena itu,
pendidikan menjadi suatu hal yang penting yang perlu dikembangkan. Hal yang terakhir adalah mengenai budaya yang
berkembang di masyarakat perikanan.
Banyak nelayan yang pasrah hidup miskin dan terkadang konsumtif tanpa
memikirkan kebutuhan hari esok. Sehingga
perlunya pelatihan karakter bagi nelayan agar dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat perikanan.
Permasalahan masyarakat perikanan
adalah sesuatu yang kompleks yang harus diselesaikan. Dengan mengatasi masalah tersebut, Blue Economy dapat diandalkan dan
dikembangkan di Indonesia. Untuk
mengatasi permasalahan yang kompleks perlu suatu wadah untuk mengorganisir
kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat perikanan. Mulai dari produksi, distribusi hingga
konsumsi agar dapat berjalan lancar dan tidak merugikan masyarakat perikanan.
Pembuatan Koperasi Masyarakat
Perikanan
Wadah
tersebut adalah sebuah korporasi yang dibangun dengan sistem koperasi sehingga
memperkecil kemungkinan terjadinya monopoli oleh pihak korporasi. Fungsi dari wadah tersebut adalah untuk
melakukan pinjaman bagi nelayan dengan tidak adanya bunga. Karena penghasilan dari koperasi tersebut
berasal dari iuran yang disepakati oleh pihak masyarakat perikanan. Mereka tidak merasa terbebani dengan tidak
adanya bunga sehingga secara tidak langsung dapat menjadi peluang besar untuk
masyarakat perikanan yang ingin memulai usaha seperti tambak atau
budidaya. Selain itu juga di dalam
koperasi tersebut dapat berguna bagi nelayan-nelayan kecil untuk memasarkan
hasil tangkapannya dengan harga yang menguntungkan, secara tidak langsung hal
tersebut dapat mengatasi permasalahan juragan dan tengkulak yang memonopoli
harga. Keuntungan koperasi bagi
masyarakat perikanan adalah sebagai wadah untuk penyediaan sarana seperti alat
tangkap dan peralatan lainnya. Dengan
alat tangkap yang memadai dapat memperbesar peluang nelayan untuk mendapatkan
ikan di laut.
Pelatihan Rutin Masyarakat
Perikanan
Di
dalam koperasi tersebut nantinya diciptakan suatu program pelatihan rutin. Program pelatihan rutin nantinya akan
diajarkan oleh seseorang yang diberi kewenangan oleh pemerintah daerah untuk
memberikan pelatihan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perikanan. Fungsi dari pelatihan rutin bagi nelayan
adalah untuk mengajari mengenai teknis penangkapan dan melatih mengenai
pembinaan karakter bagi nelayan. Teknis
penangkapan itu sendiri berkaitan dengan penggunaan alat tangkap yang lebih
baru, mengenai cuaca, dan lokasi yang banyak didapatkan ikan. Hal tersebut berguna untuk meningkatkan
ekonomi masyarakat perikanan dalam menangkap ikan. Mengenai pembinaan karakter adalah suatu pondasi
yang dapat memajukan masyarakat perikanan dalam bidang pendidikan dan sosial
budaya. Pembinaan karakter yang
dilakukan bagi masyarakat perikanan ditujukan dapat mengubah dari sikap
konsumtif masyarakat menjadi sikap untuk mengembangkan usaha.
Dari pemaparan di atas dapat
disimpulkan bahwa untuk mewujudkan Blue
Economy di Indonesia dapat dilakukan dengan pembuatan koperasi dan
diadakannya pelatihan bagi masyarakat perikanan. Dengan menggencarkan dua solusi di atas dapat
mensejahterakan masyarakat perikanan. Sehingga
Indonesia dapat menjadi poros maritim dunia.
Komentar
Posting Komentar