Puisi Tentang Ibu "Pengabdian Abadimu"
Nadi tersusul menerka
jarakmu
Terekam di
ujung-ujung setiap pengharapan
Terbanting demi
entitas penting
Berpijar membakar
sumbu putih
Menjejaki asa
mencipta suka cita
Penat tak terukir
dalam prasastimu
Keluh selalu
menafikan berdiskusi
Sedangkan
berkali-kali tergelincir
Tetap Terbit
menyongsong terlihat segar
Angkasa raya mendekap
afeksimu
Berbaringlah sejenak
berlabuhlah sebentar
Ku suguhkan segelas
loyalitas
Dipenuhi sejuta
ikhtiar
Komentar
Posting Komentar