Puisi "Refleksi Membangun Imajiner"
Sosial media menjadi ajang balapan
Berlomba siapa yang paling senang
Tidak ada yang tahu pasti
Bahagiakah atau kontenkah?
Narsistik mulai berkembang seolah bakat
Menembus setiap ruang privasi
Demi menghadirkan permainan sirkus pada publik yang semu
Saling beradu memperjuangkan angka-angka pada gawai
Membangun citra cinta cerita
Citranya palsu
Cintanya halu
Ceritanya rancu
Tak peduli, semua itu dibalik layar
Yang penting bisa di post lalu bagikan di depan layar
Pada akhirnya,
Hanya ada dua pilihan
Mengikuti atau keluar dari lintasan
Komentar
Posting Komentar